Senin, 27 Desember 2010

Saat militansi mulai mengendur, berkacalah !!!

Beberapa kali saya mendengar dari beberapa ikhwah, “halaqoh-halaqoh saya terasa kering dari membangunkan ghiroh, saya tidak menemukan seperti yang dulu saya temukan” . Disadari atau tidak seringkali ini menjadi permasalahan mendasar yang menjadi penyebab penurunan militansi. Banyak alasan dikemukakan, mulai dari Murobbi yang tidak ngruhi, kesibukan organisasi sampai masalah keluargapun tidak luput jadi alasan penyebab ketidak hadiranke sebuah halaqoh, sebuah sarana yang menjadi tolak ukur paling awal dari sebuah militansi.

Bisa jadi masalahnya memang ada pada Quwwatu Ruhiyah, pada kekuatan ruhiyah yang mulai kendor sehingga menjadi sangat mudah untuk melalaikan amanah, menunda amanah, bahkan yang paling berat sampai mundur sama sekali dari jama’ah.

Mungkin saja kita masih liqo, mungkin saja kita masih syuro, mungkin saja kita masih aktif sebagai aktivis dakwah, yang menjadi masalah adalah ketika kita menjalankan semua itu ternyata hanya sebuah lakon saja, bukan sebagai bagian dari muwasofhat diri. Betapa kita melakonkan sebagai aktivis dakwah dengan segala pernak-perniknya..ya hanya sebagai lakon dan hanya berlaku ketika kita memerankan lakon tersebut, hanya beberapa jam saja mungkin saat liqo, mungkin saat syuro, mungkin saat demo..tapi setelah itu kita menjadi seperti orang lain kebanyakan banyak menghabiskan waktu untuk aktivitas-aktivitas laghwun, menganggap sepele ibadah harian, serta tidak bersemangat mengejar pencapaian muwashofat kader da’wah.

Sebelum mengeluhkan tentang keringnya halaqoh pekanan ataupun menurunnya militansi..yuk coba dilihat diri kita masing-masing, selama ini kita hanya bermain peran atau menjalankan lakon saja ataukah memang sudah melekat dalam keseharian kita muwashofat sebagai seorang aktivis/Da’i.

Semoga Alloh SWT memberikan kekuatan Ruhiyah bagi kita, sehingga sanggup untuk memikul sekian banyak amanah dan menjadi individu-individu yang memberikan pengaruh kebaikan.
Wallohu A’lam

di manakah aku berada?

"Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.. Keyakinan hanya tinggal pemikiran, yang tak berbekas dalam perbuatan. Banyak orang baik tapi tak berakal, ada orang berakal tapi tak beriman..
Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyuk namun sibuk dalam kesendirian..
Ada ahli ibadah tapi mewarisi ke sombongan iblis..
Ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi..
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat dan ada yang banyak menangis karena kufur nikmat..
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat dan ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut..
Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan dan ada pezina yang tampil jadi figur..
Ada orang punya ilmu tapi tak paham, ada yang paham tp tak menjalankan..
Ada yang pintar tapi membodohi, ada yang bodoh tak tau diri..
Ada orang beragama tapi tak berakhlak dan ada yang berakhlak tapi tak bertuhan..
Lalu di antara semua itu di mana aku berada..?"
Imam Ali bin Abi Thalib

10 HAL YANG MENDATANGKAN CINTA ALLAH

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin.

Saudaraku, sungguh setiap orang pasti ingin mendapatkan kecintaan Allah. Lalu bagaimanakah cara cara untuk mendapatkan kecintaan tersebut. Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan beberapa hal untuk mendapatkan maksud tadi dalam kitab beliau Madarijus Salikin.

Pertama, membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya. Hal ini bisa dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah buku yaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. [Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an, pen]

Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib. Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang pecinta.

Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir kepada-Nya.

Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya. Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepada-Nya, walaupun harus menempuh berbagai kesulitan.

Kelima, merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah. Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah. Oleh karena itu, mu’athilah, fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (karena mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut).

Keenam, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya.

Ketujuh, -inilah yang begitu istimewa- yaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya.

Kedelapan, menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.

Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahwa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.

Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi antara dirinya dan Allah Ta’ala.

Semoga kita senantiasa mendapatkan kecintaan Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap detak jantung dan setiap nafasnya.

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallalahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.



Sumber: Madaarijus Saalikin, 3/ 16-17, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Darul Hadits Al Qohiroh

KISAH ANTARA SEMUT, LABA-LABA DAN LEBAH

Tiga binatang kecil ini menjadi nama dari tiga surah di dalam Al-Qur'an, yaitu An-Naml [semut], Al 'Ankabuut [laba - laba] dan An Nahl [lebah].


Semut, mengumpulkan makanan sedikit demi sedikit dan tanpa berhenti. Bahkan semut mampu mengumpulkan makanan untuk bertahun-tahun. Padahal usianya tidak lebih dari setahun. Ketamakannya sedemikian besar sehingga ia berusaha - dan seringkali berhasil memikul sesuatu yang lebih besar dari tubuhnya.



Al-Qur'an juga menguraikan mengenai laba - laba. Sarangnya adalah tempat yang paling rapuh [ Al 'Ankabuut; 29:41], Ia bukanlah tempat yang aman, apapun yang berlindung di sana akan binasa. Bahkan laba - laba jantannya akan disergap untuk dihabiskan oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Inilah gambaran yang mengerikan dari kehidupan laba - laba.



Akan halnya lebah, memiliki naluri yang dalam bahasa Al-Qur'an - "atas perintah Tuhan ia memilih gunung dan pohon-pohon sebagai tempat tinggal" [ An-Nahl; 16:68]. Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar efisien dalam penggunaan ruang. Yang dimakannya adalah serbuk sari bunga.



Lebah tidak menumpuk makanan. Lebah menghasilkan royal jelly dan madu yang sangat manfaat bagi kita. Lebah sangat berdisiplin, mengenal pembagian kerja, segala yang tidak berguna akan disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu kecuali jika diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat.



...



Di manakah sikap kita, jikalau dapat diibaratkan dengan berbagai jenis binatang ini...



Ada yang berbudaya semut. Sering menghimpun dan menumpuk harta, menumpuk ilmu yang tidak bermanfaat. Pemborosan dan berfoya-foya adalah implementasinya.



Entah berapa banyak pula jenis laba - laba yang ada di sekeliling kita. Yang hanya dipikirkan hanyalah... Siapa yang dapat dijadikan mangsa...



Rasulullah mengibaratkan seorang mukmin sebagai lebah. Sesuatu yang tidak merusak dan tidak menyakitkan : ”Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya”



Semoga kita menjadi ibarat lebah...



Insya Allah...

resensi novel ayat ayat cinta






Judul : Ayat-Ayat Cinta
Pengarang : Habiburrahman El-Shirazy
Tebal Buku : 411 halaman

Mengisahkan seorang pelajar Indonesia di Universiti Al-Azhar , Mesir ,Fahri Bin Abdullah Shiddiq yang tidak pernah mendekati perempuan selain ibu dan nendanya . Sehingga tahun S1 nya di Mesir , dia mengenali 4 wanita yang kemudian jatuh cinta padanya .. Nurul Azkiya , pelajar Al-Azhar anak kepada seorang alim yang Fahri merasakn tidak setaraf baginya walaupun menyukai Nurul . Ini menyebabkan Nurul tertanya dan terlambat meluahkan perasaan ketika Fahri baru bertunang . Aisha Binti Rudolf Kremas , wanita kelahiran Turki-Jerman yang kaya . Mengenali Fahri didalam sebuah metro [bas] . Fahri yang boleh berbahasa Jerman memudahkan perbualan . Dia memakai purdah yang menutupi mukanya . Noura , gadis suci yang sering di seksa keluarga sendiri kerana disalah anggap sebagai anak luar nikah oleh bapa dan kedua kakaknya , akirnya terserlah kebenaran . Namun , dia telah memfitnah Fahri merogolnya sebulan selepas Fahri menikah . Maria , gadis Katolik yang mengagumi AlQuran malah menghafal sebahagian surah . Tinggal di atas bilik Fahri . Dia mencintai Fahri sekian lama walau hanya menulis di diarinya sahaja . Di awal kisah , Fahri banyak menceritakan perihal Islam , menjawab pertanyaan seorang wartawan Amerika tentang wanita yang akhirnya memeluk Islam dan kehidupan di Mesir . Fahri kemudiannya di lamar oleh seorang wanita dan merima lamarannya walau tidak mengetahui siapa . Hinggalah waktunya dia dikurung di penjara bawah tanah dan diseksa dengan kesalahan merogol dan sebelum kebebasannya dengan kematian yang mennyintainya .

Kebahagian Fahri dan Aisha tidak bertahan lama karena Fahri harus menjalani hukuman di penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Noura teramat terluka saat Fahri memutuskan untuk menikah dengan Aisha.
Di persidangan, Noura yang tengah hamil itu memberikan kesaksian bahwa janin yang dikandungnya adalah anak Fahri. Pengacara Fahri tidak dapat berbuat apa-apa karena ia belum memiliki bukti yang kuat untuk membebaskan kliennya dari segala tuduhan. Fahri pun harus mendekam di bui selama beberapa minggu.
Satu-satunya saksi kunci yang dapat meloloskan Fahri dari fitnah kejam Noura adalah Maria. Marialah yang bersama Noura malam itu (malam yang Noura sebut dalam persidangan sebagai malam dimana Fahri memperkosanya).
Tapi Maria sedang terkulai lemah tak berdaya. Luka hati karena cinta yang bertepuk sebelah tangan membuatnya jatuh sakit. Tidak ada jalan lain. Atas desakan Aisha, Fahri pun menikahi Maria. Aisha berharap, dengan mendengar suara dan merasakan sentuhan tangan Fahri, Maria tersadar dari koma panjangnya. Dan harapan Aisha menjadi kenyataan. Maria dapat membuka matanya dan kemudian bersedia untuk memberikan kesaksian di persidangan. Alhasil, Fahri pun terbebas dari tuduhan Noura. Dengan kata lain, Fahri dapat meninggalkan penjara yang mengerikan itu.
Noura menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Dengan jiwa besar, Fahri memaafkan Noura. Dan, terungkaplah bahawa ayah dari bayi dalam kandungan Noura dalah Bahadur.
Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani rumah tangga mereka dengan baik. Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria yang menghormati Aisha selayaknya seorang kakak. Tidak ada yang menduga jika maut akhirnya merenggut Maria. Namun Maria beruntung karena sebelum ajal menjemputnya, ia telah menjadi seorang mu’alaf.
Dari buku kita tahu bahwa Fahri selalu “menjaga diri” di tengah wanita-wanita yang dekat dengannya. Hal itu Fahri lakukan karena rasa cintanya pada Yang Maha Kuasa. Fahri berusaha konsisten dengan prinsip, dan ajaran agama yang ia pegang teguh. Cinta Fahri pada agama dan Sang Khalik menuntunnya pada cinta Aisha. Atas izin Allah Fahri dan Aisha bersatu di bawah payung cinta yang tulus mengharapkan ridhaNya.

KELEBIHAN
• Ceritanya begitu menyentuh dan mengalir seakan pembaca mengalami berbagai problema yang melilit sang tokoh
• Penulis mengajak pembaca mendalami Islam dengan bahasanya yang menyejukkan
• Kisah-kisah hubungan antar manusia (kisah cinta) digambarkan secara menarik dan utuh tanpa harus terasa vulgar.
KEKURANGAN
• Seorang pria dicintai empat orang wanita. Mungkinkah? Jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, rasanya aneh jika ada pria yang di”gilai” oleh empat orang wanita sekaligus. Baik Aisha, Maria, Noura, dan Nurul menginginkan Fahri menjadi suaminya. Beruntung sekali tokoh Fahri! Mungkinkah hal yang demikian ada dalam kehidupan nyata?
• Noura frustasi karena tidak mendapatkan cinta Fahri. Ia lantas memfitnah Fahri dengan tuduhan yang kejam. Benarkah ada seorang wanita yang seperti Noura dalam kehidupan nyata? Cinta tetaplah cinta. Tidak akan berubah menjadi pisau yang dapat menusuk dari belakang.
KEBERMANFAATAN
• Merupakan media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang islam
• Dengan membaca novel ini kita dapat mengetahui geografi kota Mesir serta sosial budaya Timur Tengah tanpa harus pergi ke sana.
• Memberikan contoh pada kita tentang sebuah pernikahan yang baik dan sesuai syariat Islam.

Six keys to being Excellent At anything

Six keys to being Excellent At anything

#Purse what you love and love what you to do

Setiap pekerjaan pasti membutuhkan niat,karan niat adalah landasan utama dari perbuatan yang akan kita kerjakan ,jika pekerjaan kita ingin mendapatkan hasil yang begitu special,maka lihatlah pernyataan kalimat purse what you love and love what you do,maka cintailah pekerjaan tersebut,karma kita mengerjakan sesuatu dengan cinta,maka kita akan mengerjakn perbuatan tersebut dengan bersungguh-sungguh,dan hasilnya tentu memuaskan diri kita dan orang lain.adakalnya kita melakukan pekerjaan merasa jenuhmaka dengan cintalah kejenuhan tersebut akan hilang,karma cinta membuat segalanya indah dan menyenangkan,entah apa yang kita kerjakan itu tidak enak dilihat ataupun di pandang bahkan menjijikan jika dipandang sebagian orang lain,tapi jika kita melakukannya dengan cinta tentu motivasi yang ada dalam diri kita yaitu spiritual motivation,segala sesuatu dilakukan hanya untuk ibadah
Macam-macam teori motivasi:
1.political motivation yaitu motivasi yang dilakukan hanya mengikuti prosedur
2.emotional motivation yaitu motivasi yang di iringi emosional dengan semangat
3.spiritual motivation yaitu motinasi yang di iringi sergala sesuatu dengan ibadah

#Do the hardest work first
Mungkin semboyan dari nenek moyang kita adalah berakit-rakit dahulu berenang-renang ketepian,bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.Padea prinsip ini kita di ingatkan agar mempunyai mental untuk nsenanatiasa berjuang.Tidak ada emas murni jika emas tersebut belum melewati penyaringan,pembakaran.Jadi yang artinya tidak ada manusia emas yang tidak melewati penyeleksian,baik itu secara ujian maupun cobaan
Orang jika mendapatkan pekerjaan yang lebih sulit dia malah cendrung untuk menghindar bahkan mengabaikan.Saran saya adalah jika kita menemukan masalah yang seperti ini,sebaiknya kita mengerjakan yang lebih sulit dahulu dan mencari dimana kesulitannya dan juga mencari solusinya

#practice intensely
Kita bisa karna terbiasa dan kita tidak bisa karna tidak biasa
Pernah anda bayangkan seorang juara tinju,sepak bola ataupun atlit mereka berlatih berminggu-minggu bahkan berbulan –bulan untuk menjadi sang juara,tapi ketika mereka tampil di panggung atau di lapangan mereka tampil hanya beberapa menit ataupun beberapa jam,mereka beraksi untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan bagaimana jika mereka akan berhasil jika tidak bisa berlatih,dengan latihanlah mereka mendapatkan hasil yang terbaik,jadi yang saya maksud adalah melakukan pekerjaan tersebut berualng-ulang atau secara continue

#Seek expert help

Malu bertanya sesat dijalan
Kita sebagai manusia sudah tentunya kita tidak akan mampu hidup tanpa orang lain karena kita memiliki keterbatasan didalam segala sesusuatu.itulah manusia yang memiliki berbagai keterbatasan Karen kita tidak akan mampu melakukannya untuk semua.
Walaupun sepintar apapun kita atau sehebat apapun kita kita sudah pasti membutuhkan bantuan orang lain.kaarena dengan kita saling bertanya berbagi pengetahuan maka wawasan dan pengetahuan kita akan semakin bertambah oleh karenanya kita memuruhkan seek expert help

#take regular renewel break

Disinilah yang penting kita sebagai manusia tentu sanat membutuhkan istirahat kita bukanlah mesin yang mampu terus menerus melakukan pekerjaan secara terus menerus kita membutuhkan istirahat yang sejenak.menurut saya istirah yang dapat menenagkan hati adalah dengan shalat karena dengan shalat kita akan merasa lebih new fresh

#ritualize

Setiap pekerjaan dilakukan hanya untuk ibadah karena pekerjaan yang dilakukan untuk ibadah tentu hasilnya akan memiliki nilai tambah dimata allah swt.setelah kita usaha yang maksimal disinilah kita bertawakal kepada allah swt agar kita mendapatkan hasil yang terbaik bagi kita dan bagi orang lain