Sabtu, 20 November 2010

komentar demo makasar(mata kuliah bahasa indonesia)



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan komitmennya untuk terus melakukan pemberantasan korupsi sebagai prioritas pemerintahannya dalam lima tahun mendatang. Dalam pidatonya di Istana Negara, Selasa (8/12/09) malam, SBY menyatakan mendukung semua pihak yang akan merayakan Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada Rabu besok.

"Saya menyerukan agar kita semua merayakannya dengan baik. Saya mendukung setiap acara dan prakarsa untuk menggaungkan upaya pemberantasan korupsi," ujar Presiden SBY. Namun, SBY menekankan bahwa perayaan tersebut harus dilakukan dengan damai dan tertib.

Tak lupa, SBY mengingatkan agar perayaan tersebut jangan sampai memberi ruang kepada pihak-pihak yang akan membonceng aksi tersebut untuk menodai upaya bersama dalam memberantas korupsi. Yang dimaksud Presiden sebagai pihak yang akan menodai adalah para pelaku korupsi yang setiap saat, menurutnya, akan terus berupaya menghalang-halangi upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Makassar – Demo hari antikorupsi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diwarnai bentrokan. Mahasiswa melempari polisi dengan batu dan benda keras lainnya. Polisi membalas dengan tembakan gas air mata dan semprotan air. Bentrokan tersebut terjadi di depan kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (9/12/2009). dicurigai polisi telah dirancang elite politik di Jakarta. Polisi bahkan menduga, ada aliran dana yang masuk ke rekening oknum mahasiswa untuk kepentingan unjukrasa.
Menurut data polisi, dana tersebut ditransfer salah seorang dari Jakarta sekitar pukul 05.00 Wita dini hari kemarin,melalui salah satu bank pemerintah di Jalan AP Pettarani. Dana yang belum diketahui besarannya ini masuk ke rekening oknum berinisial ML, salah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Makassar.
Salah seorang sumber di kepolisian menyebutkan, renteran pengrusakan pos polisi,kantor polisi, hingga markas HMI Cabang Makassar, merupakan sebuah rangkaian yang telah dirancang terlebih dahulu dan diduga ada. Namun, tudingan polisi itu dibantah dengan tegas Ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI Sulselbar Heny Handayani.
Dia menyatakan, gerakan mahasiswa murni untuk mengawal kasus Bank Century. “Saya berani menggaransi bahwa tidak ada (bantuan dana). Saya dalam kapasitas Ketua Badko HMI memberikan jaminan. Dari HMI tidak ada yang menjual gerakan ini. Kalau ada oknum di luar kami saya tidak tahu,” kata Heny, tadi malam.
Dia juga menduga ada oknum yang sengaja memprovokasi sehingga seolah terjadi benturan antara mahasiswa dengan warga. Bahkan, kata dia, bukan hanya warga yang menyerang, tapi sudah disusupi oleh oknum. Namun, Heny tidak menyebut oknum yang dimaksud. “Sangat banyak provokasi dan propaganda. Mengenai adanya pengrusakan, itu di luar dari kendali teman-teman,” kata Heny.
Rencananya, massa HMI kembali akan menggelar aksi hari ini dengan model yang berbeda dengan hari ini. “Kita sudah mengadakan evaluasi aksi. Besok (hari ini) kita kembali menggelar aksi,” kata Heny.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Hery Subiansauri yang dikonfirmasi tadi malam, tidak membantah temuan polisi tersebut. Menurut dia, dugaan adanya gelontoran dana untuk membiayai aksi unjuk rasa siang kemarin, masih terus diselidiki penyidik kepolisian. Menurut dia,hal itu akan dijadikan sebagai acuan untuk mendalaminya dan mengumpulkan barang bukti.
“Sampai sekarang kami belum melakukan tindakan hukum atas dugaan itu. Tapi kami terus menyelidikinya untuk membuktikan ada tidaknya sokongan dana dari Jakarta,” pungkasnya.
Namun mahasiswa tetap memaksa masuk. Aksi saling dorong antara polisi dan mahasiswa pun terjadi. Di saat itulah tiba-tiba terjadi pelemparan benda keras dari barisan mahasiswa ke polosi. Dalam sekejap, bentrokan fisik pun meletus.
Para mahasiswa terus melempari polisi dengan batu dan benda keras lainnya. Polisi yang semula bertahan akhirnya mengambil tindakan tegas. Mereka menghalau mahasiswa dengan tembakan gas air mata.
Tidak hanya itu, polisi juga mulai menggunakan water canon untuk mengusir mahasiswa dengan semprotan air. Hingga pukul 14.00 Wita, bentrokan masih terjadi.
Sebuah mobil pick up pengangkut barikade kawat berduri milik polisi hancur dirusak massa. Mahasiswa juga sempat mengejar sebuah mobil ambulans. Para mahasiswa menduga mobil itu digunakan untuk mengakut rekan mereka yang tertangkap.

1 komentar: